REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA — Kepala Kepolisian Republik Indonesia, Jenderal Listyo Sigit Prabowo melepas 34 unit bus vaksinasi keliling. Bus vaksinasi keliling ini untuk menyasar masyarakat yang tak terjangkau di daerah-daerah.
Kapolri berharap, dengan adanya bus vaksinasi keliling dapat mempercepat terbentuknya herd immunity. “Baru saja kita melihat langsung kegiatan vaksinasi bersama yang selama ini kita tentunya mengajak seluruh elemen bersinergi dalam rangka pelaksanaan dan percepatan vaksinasi massal,” kata Sigit, saat meninjau vaksinasi covid-19 dan pelepasan bus vaksinasi keliling, di Senayan, Jakarta, Sabtu (21/8).
Dikatakan Sigit, program bus vaksinasi keliling dilakukan karena masih ada masyarakat di daerah pedalaman yang belum terjangkau kegiatan vaksinasi. Karena itu, puluhan bus itu akan berkeliling dan langsung menyasar masyarakat di daerah.
Karena itu pula, dia meminta, seluruh pihak untuk bersinergi guna membantu akselerasi vaksinasi massal bagi masyarakat. “Seusai arahan Pak Presiden dalam rangka mempercepat terbentuknya herd immunity,” ungkap Sigit.
Menurut Sigit, pembentukan herd immunity bisa berpengaruh pada kebijakan pemerintah dalam menangani Covid-19. Sebagai contoh, kata Sigit, menurunkan level terkait pelaksanaan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM).
“Tentunya ini merupakan tugas bersama. Kita akan mendorong ini semua sehingga seluruh kegiatan berjalan dengan baik,” tambah Sigit.
Dikutip dari laman resmi milik Kementerian Kesehatan (Kemenkes) per data 18 Agustus 2021, jumlah masyarakat rentan dan umum yang telah menerima vaksin dosis pertama sebanyak 18.745.307 orang atau sebanyak 13.27 persen. Sedangkan, penerima vaksin ke dua baru mencapai 7.217.073 atau 5.11 persen.
Sementara untuk kelompok usia 12-17 tahun baru 2.433.366 atau 9.11 persen anak yang menerima layanan vaksin dosis pertama. Sedangkan, penerima vaksin dosis kedua sebanyak 4.17 persen atau 1.113.525 orang.