Fokusaja.com – Kementerian Kesehatan RI telah mengumumkan informasi terkait penggunaan vaksin AstraZeneca yang diketahui dapat menyebabkan efek samping langka. Dalam sebuah pengungkapan di persidangan, diketahui bahwa penggunaan vaksin ini bisa mengakibatkan efek samping berupa pembekuan darah atau sindrom terowongan tarso (TTS).
Siti Nadia Tamizi, Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Publik Kementerian Kesehatan, menjelaskan bahwa hingga saat ini pihaknya belum menerima laporan mengenai kasus TTS yang disebabkan oleh penggunaan vaksin Covid-19 AstraZeneca.
“Sampai saat ini dari Komnas Kipi belum ada kasus TTS sebagai Kipi dari vaksin Covid AstraZeneca,” ungkapnya, melansir dari laman Jawa Pos.
Para pejabat menyatakan bahwa vaksin AstraZeneca dianggap cacat, namun AstraZeneca menolak klaim tersebut. Melalui sebuah dokumen hukum pada bulan Februari 2024, perusahaan tersebut mengakui bahwa vaksinnya dalam kasus yang sangat jarang terjadi dapat menyebabkan kondisi yang dikenal sebagai trombosis dengan sindrom trombositopenia atau tarsal tunnel syndrome (TTS).
TTS dapat menyebabkan pembekuan darah dan penurunan jumlah trombosit pada pasien, yang dalam beberapa kasus telah mengancam nyawa atau bahkan menyebabkan kematian pada penerima vaksin.
Menurut laporan Telegraph, komplikasi potensial ini telah tercatat sebagai efek samping yang mungkin terjadi sejak vaksin diluncurkan. Namun, pengakuan AstraZeneca dalam dokumen hukum pada bulan Februari menandai kali pertama perusahaan farmasi tersebut secara resmi mengakui hal tersebut di pengadilan.
Hingga saat ini, sudah ada 51 kasus yang diajukan ke Pengadilan Tinggi London, dengan nilai klaim yang diperkirakan mencapai sekitar 125 juta dolar atau sekitar Rp 2 triliun.
Berkaitan dengan kesepakatan antara AstraZeneca dan pemerintah Inggris yang dibuat pada puncak pandemi untuk mengganti kerugian produsen obat dari potensi tuntutan hukum, maka pembayar pajak akan bertanggung jawab atas jenis pembayaran apapun yang dihasilkan dari klaim tersebut.
Baca Juga : Vaksinasi Pencegahan dan Pengenalian DBD
Dapatkan informasi terupdate berita polpuler harian dari FokusAja.Com Untuk kerjasama lainya bisa kontak email atau sosial media kami lainnya.