Detik.com –Jakarta – Dalam waktu dekat, vaksin virus Corona COVID-19 akan segera tersedia. Saat ini sejumlah kandidat potensial vaksin tengah menjalani uji klinis tahap 3 di berbagai negara, termasuk Indonesia.
Meski nantinya vaksin Corona sudah terbukti keamanannya, namun tidak menutup kemungkinan saat pelaksanaan vaksinasi ‘KIPI’ bisa terjadi.
Guru besar Fakultas Kedokteran Universitas Padjajaran, Prof Dr dr Cissy Kartasasmita, SpA(K), MSc, menjelaskan, KIPI adalah kejadian ikutan pasca imunisasi. Imunisasi sendiri merupakan proses pembentukan antibodi atau kekebalan usai vaksin dimasukkan ke dalam tubuh.
“KIPI itu menunjukkan adanya kejadian medis yang terjadi sesudah dilakukan imunisasi. Jadi apapun kejadiannya, bisa ringan, sedang, atau berat,” ucap Prof Cissy dalam siaran melalui Youtube bersama Forum Merdeka Barat 9, Senin (16/11/2020).
“Yang ringan dan sedang itu biasanya hanya kemerahan pada tempat suntikan, sakit, bengkak, kemudian demam itu bisa 2-3 hari tanpa obat dan bisa dengan obat,” tambahnya.
Namun, apabila kejadiannya berat, misalnya, sampai terjadi syok atau kejang, meski tak ada hubungannya dengan vaksin, Prof Cissy menyarankan untuk langsung dilaporkan ke dinas kesehatan agar bisa ditindaklanjuti.
“Meskipun tidak ada hubungannya dengan vaksin dan imunisasi itu tetap harus dilaporkan ke Dinas Kesehatan di situ ada form, kemudian nanti dipelajari oleh Komda KIPI dan Dinas Kesehatan, kemudian ditindaklanjuti,” sarannya.