Bantul – Pemerintah telah mendatangkan 1,2 juta vaksin COVID-19 ke tanah air. Ketua MPR Bambang Soesatyo menyebut tak semua orang berkesempatan mendapat vaksin gratis.
Pria yang kerap disapa Bamsoet ini mengatakan, bahwa bemerintah memang telah mengupayakan adanya penangkal dari pada COVID-19 ini berupa vaksin. Namun, Indonesia baru mendapat 1,2 juta vaksin padahal jumlah penduduknya mencapai 270 juta orang.
“Jadi masih jauh dari harapan. Apalagi menurut teori, yang akan dijalankan Kemenkes di suatu kelompok tidak bisa semua diberikan vaksin,” katanya saat melakukan kunjungan kerja di Kapanewon Jetis, Kabupaten Bantul, Selasa (15/12/2020).
“Jadi kalau ada 6 orang, 4 diberikan dan 2 diharapkan aman, karena nanti tidak semua rakyat kita bisa menerima vaksin dari pemerintah dalam program gratis,” lanjut Bamsoet.
Namun, Pemerintah nantinya akan menyediakan vaksin jalur mandiri. Vaksin jalur tersebut diperuntukkan bagi penduduk berusia di atas 59 tahun.
“Tapi nanti akan disediakan yang vaksin mandiri, artinya yang berumur di atas 59 tahun bayar sendiri untuk mendapatkan vaksin,” ucapnya.
Bamsoet juga menyebut efektivitas vaksin yang baru datang ini perlu dipertanyakan.
“Tapi apakah itu efektif atau tidak masih kita tunggu karena produsen yang kita beli ini (Sinovac) sudah menyampaikan dalam beberapa jurnal bahwa pabrikan tidak menjamin efektivitas dari pada vaksin ini karena masih menunggu sampai perkembangan efek dari pada vaksin ini dalam setahun bahkan hingga 2 tahun kemudian,” ucapnya.
“Karena itu yang penting bagi kita adalah mencegah itu (COVID-19) dengan 3M, memakai masker, mencuci tangan dan menjaga jarak. Itu vaksin yang paling tepat menurut saya dari pada kita menunggu yang belum pasti kita lakukan itu dulu sambil memberi asupan yang baik bagi tubuh kita untuk menjaga imunitas,” imbuh Bamsoet.