Info Vaksi Covid-19
  • Berita Terkini
  • Kesehatan
  • Ekonomi
  • Kamtibmas
  • Narasi Ahli
No Result
View All Result
  • Berita Terkini
  • Kesehatan
  • Ekonomi
  • Kamtibmas
  • Narasi Ahli
No Result
View All Result
Info Vaksi Covid-19
No Result
View All Result
Home Info Vaksin

Apakah Dosis Kedua Vaksin Corona Bisa Diberikan Lebih Lambat?

doddodydod by doddodydod
11 Januari 2021
in Info Vaksin
0
Apakah Dosis Kedua Vaksin Corona Bisa Diberikan Lebih Lambat?
0
SHARES
10
VIEWS

Jakarta –

Sejatinya vaksin Covid-19 harus diberikan dua dosis, dengan interval minimal tiga minggu. Tapi menimbang terbatasnya pasokan dan tingginya animo, Inggris akan menunda hingga beberapa minggu pemberian dosis kedua. Tujuannya, agar lebih banyak orang mendapat vaksinasi lebih awal. Pejabat kesehatan di London berpendapat, penangguhan pemberian dosis kedua hingga 12 minggu, tidak akan mempengaruhi keampuhan vaksin.

Wacana dari Inggris ini, juga memicu diskusi panas di Uni Eropa. Kini para pakar medis terpecah pada dua kubu, pro dan kontra. Pandangan mereka juga sangat bertolak belakang, yang membuat kepercayaan pada vaksin baru corona tidak makin positif. Tapi yang jelas, vaksinasi dosis kedua sangat diperlukan, karena ini ibarat “booster” roket pendorong yang memicu jawaban imunitas tubuh lebih kuat.

Berpegang pada data yang sudah ada

Lembaga pengawas obat-obatan Eropa-EMA, yang setelah Brexit tidak lagi bertanggung jawab pada regulasi obat-obatan di Inggris, menanggapi skeptis wacana kerajaan itu. Pasalnya, walau batas waktu paling lambat antara pemberian dua dosis vaksin BioNTech-Pfizer tidak didefinisikan ketat, tapi pembuktian keampuhannya didasarkan pada sebuah riset, yang menyebut pemberian dosis hendaknya diberikan dengan jeda antara 19 hingga 42 hari.

Artinya, pemberian dosis vaksin susulan setelah enam bulan, tidak selaras dengan regulasi yang sudah diterbitkan, dan menuntut perubahan izin serta data klinis lebih banyak.

Pfizer mendasarkan pada data uji klinis fase tiga yang hanya meneliti seefektif apa vaksin setelah memberikan dua dosis dalam jarak waktu terpaut tiga minggu. Walau diketahui, sebagian sudah membangun reaksi pertahanan tubuh setelah 12 hari pemberian dosis pertama, tapi tidak ada data mengenai jangka waktu setelah tiga minggu.

President Paul-Ehrlich-Institut (PEI), Professor Dr. Klaus Cichutek, juga menyatakan tetap akan bertahan pada lampiran data yang sudah ada, terkait keampuhan dan keamanan vaksin bersangkutan.

Interval pemberian vaksin yang fleksibel

Thomas Mertens, ketua komisi tetap vaksinasi Jerman (STIKO) pada Robert-Koch-Institut (RKI), sebaliknya menanggapi positif wacana dari Inggris itu. “Karena interval antara kedua vaksinasi, kemungkinan besar bisa variabel dalam batasan lebih panjang, dan perlindungan setelah dosis pertama juga sudah cukup bagus, sangat patut dipertimbangkan, pada saat kelangkaan pasokan vaksin, prioritas ditekankan pada pemberian vaksin dosis pertama”, tegas Mertens.

Pakar virologi Hendrik Streeck, juga mendukung wacana Inggris itu. “Data menunjukkan, setelah pemberian vaksin pertama, separuh dari orang yang divaksinasi sudah mendapat perlindungan dari gejala sakit berat. Jika dosis kedua vaksin diberikan dengan interval lebih panjang, artinya kontingen dosis pertama vaksin bisa mencapai kapasitas dua kali lipatnya”, tegas Streeck.

Prof. Dr. Peter Kremsner, direktur Institut Kedokteran Tropis di Universitt Tbingen juga melihat adanya ruang gerak terkait interval pemberian dosis kedua ini. “Pada dasarnya, wacana dari Inggris itu sangat logis. Seperti pada vaksinasi lainnya, pemberian dosis kedua kemungkinan masih bagus, jika diberikan dua sampai tiga bulan sesudah dosis pertama, yang menunjukkan keampuhan tinggi. Jika efek vaksinasi pertama tidak cepat menghilang, vaksinasi kedua bisa diberikan dengan interval lebih panjang, misalnya setelah enam bulan. Ini yang belum kita ketahui. Pada vaksin lainnya, hal semacam itu juga sudah dilakukan”, ujar Kremsner.

Leif Erik Sander, ketua kelompok peneliti imunologi infeksi dan riset vaksin di rumah sakit Charite Berlin, menurut “Science Media Center” mendukung “fleksibilitas interval vaksinasi”. Pada vaksin BioNTech-Pfizer, interval tiga minggu, secara imunologi dipandang sebagai batas minimal. “Kita punya ruang gerak lebih luas”, papar Sander. “Vaksinasi kedua bisa dengan mudah dan tanpa masalah agak diundur waktunya. Kami tidak melihat ada penurunan signifikan keampuhannya”.

Pakar imunologi itu juga menegaskan, ini merupakan strategi sementara waktu. Dan sangat penting diperhatikan, semua yang mendapat dosis pertama vaksin, harus mendapat dosis kedua.

Sander juga menunjukkan, dosis kedua vaksin buatan Astra Zeneca/Oxford akan diberikan setelah enam minggu. “Data dari Astra Zeneca/Oxford menunjukkan, booster yang diberikan lebih lambat justru memperkuat jawaban antibodi. Fenomena ini dikenal dari riset lainnya, misalnya vaksin Ebola”, pungkas Sander daam wawancara dengan surat kabar Jerman Die Welt.

Alexander Freund (as/pkp)

(ita/ita)

doddodydod

doddodydod

Related Posts

Efek Samping Langka Vaksin Astra Zeneca di Ungkap Kemenkes
Info Vaksin

Efek Samping Langka Vaksin Astra Zeneca di Ungkap Kemenkes

13 Mei 2024
Omicron BA.4-BA.5 Kebal Antibodi, Vaksin Covid Masih Efektif?
Info Vaksin

Masuk Uji Klinis Tahap 3, Vaksin Merah Putih Libatkan 4.005 Subjek dan 5 Rumah Sakit

4 Juli 2022
Omicron BA.4-BA.5 Kebal Antibodi, Vaksin Covid Masih Efektif?
Info Vaksin

Omicron BA.4-BA.5 Kebal Antibodi, Vaksin Covid Masih Efektif?

23 Juni 2022
Next Post
Akhirnya, Belasan Ribu Vaksin Covid-19 Sampai ke Ujung Barat Indonesia

Akhirnya, Belasan Ribu Vaksin Covid-19 Sampai ke Ujung Barat Indonesia

Harapan Vaksin Covid-19 Jadi Penyelamat Perekonomian Bangsa

Harapan Vaksin Covid-19 Jadi Penyelamat Perekonomian Bangsa

Menkes Budi Gunadi Ungkap Alasan Vaksin COVID-19 Pakai Barcode

Menkes Budi Gunadi Ungkap Alasan Vaksin COVID-19 Pakai Barcode

0 0 votes
Article Rating
Subscribe
Login
Notify of
guest

guest

0 Comments
Oldest
Newest Most Voted
Inline Feedbacks
View all comments

Berita Pilihan

Buka Festival Mural Bhayangkara, Kapolri Pastikan Kebebasan Berekspresi Dihormati

Buka Festival Mural Bhayangkara, Kapolri Pastikan Kebebasan Berekspresi Dihormati

4 tahun ago
Bupati Banyumas Beri Penghargaan bagi Penyintas Covid-19 yang Jadi Donor Plasma Konvalesen

Bupati Banyumas Beri Penghargaan bagi Penyintas Covid-19 yang Jadi Donor Plasma Konvalesen

5 tahun ago
VIDEO: Penampakan Vaksin Covid-19 Sinovac Siap Kirim di Kargo Bandara Soetta

VIDEO: Penampakan Vaksin Covid-19 Sinovac Siap Kirim di Kargo Bandara Soetta

5 tahun ago
Kapolri Minta Masyarakat Tak Panik Pasca-Bom Bunuh Diri di Katedral

Kapolri Minta Masyarakat Tak Panik Pasca-Bom Bunuh Diri di Katedral

5 tahun ago

Kategori Berita

  • Berita Terkini
  • Berita Terkini
  • Ekonomi
  • Ekonomi
  • Harweb
  • Idul Adha
  • Info Vaksin
  • Isu
  • ISU NEGERI
  • Isu Terkini
  • jaga negeri
  • Kamtibmas
  • Kamtibmas
  • Kamtibmas
  • Kesehatan
  • Kesehatan
  • Narasi Ahli
  • Nasional
  • Penanganan Covid-19
  • Penyebaran Covid-19
  • Perkembangan Vaksin
  • Tak Berkategori
  • Trending no.1 Media Sosial.
  • Vaksin Covid-19

Topik

0 komentar Berita Jawa Timur covid-19 DIVHUMAS Dr Jumadi Ekonomi Gas Air Mata Gladi Widya Satria Hasta Brata ke IV Health Info idul adha Indonesia Infografis Internasional Jawa Barat Jawa Tengah - DIY Kakorlantas Kapolri Kemendikbud Ristek kemenkes kemenkeu Kesehatan Kesehatan Mental kri nanggala-402 Masyarakat Umum Megapolitan Mental Muhamad Jumadi Nasional Pemerintah Peristiwa Persona perubahan iklim PMK Polda Jatim PPKM Darurat Regional Sumatera Tech News Tegal Terpopuler Travel vaksin vaksinasi Vaksin Corona Wakil Walikota Tegal

Pencarian

No Result
View All Result

Berita Terdepan

Dirjen Hubdat: Arus Lalu Lintas Libur Panjang Maulid Nabi Masih Terkendali

Kini OPM Kehilangan Simpati dari Masyarakat Papua Usai Serang Gereja

Media Hub Polri Jadi Andalan Jurnalis Berkat Penyajian Informasi Yang Lengkap dan Akurat

Media Hub Polri Jadi Platform Berita yang Penuhi Kebutuhan Jurnalis Akan Informasi Berkualitas

Bimantoro Wiyono Apresiasi Langkah Polri dalam Mengamankan Arus Mudik dan Balik Lebaran 2025

Polri Sukses Atur Arus Balik Lebaran 2025, Pemudik: Lebih Cepat dan Nyaman

Berita Trending

cek kesiapan terminal tipe a giwangan jelang angkutan natal dan tahun baru
Berita Terkini

Dirjen Perhubungan Darat Cek Kesiapan Terminal Tipe A Giwangan Jelang Angkutan Natal dan Tahun Baru 2025

by Nia Okta
14 Oktober 2025
0

YOGYAKARTA (14/10) - Menjelang musim angkutan Natal dan Tahun Baru 2025/2026, Direktur Jenderal Perhubungan Darat, Aan Suhanan,...

Kakorlantas-Dirut Jasa Marga

Kakorlantas Ungkap Kesiapan Antisipasi Arus Balik Usai Tinjau Gerbang Tol yang Sempat Rusak

8 September 2025
Kepala Korps Lalu Lintas (Kakorlantas) Polri Irjen Pol Drs. Agus Suryonugroho S.H, M.Hum 1

Hari Keselamatan LLAJ Nasional 19 September, Tonggak Sejarah Baru Keselamatan Jalan di Indonesia

6 September 2025
Kemenhub

Dirjen Hubdat: Arus Lalu Lintas Libur Panjang Maulid Nabi Masih Terkendali

5 September 2025
pengamat intelijen dan keamanan nasional Stepi Anriani

Kini OPM Kehilangan Simpati dari Masyarakat Papua Usai Serang Gereja

15 Juni 2025
© Copyright FokusAja Team All Rights Reserved

No Result
View All Result
  • Berita Terkini
  • Kesehatan
  • Ekonomi
  • Kamtibmas
  • Narasi Ahli

wpDiscuz