Kementerian Kesehatan RI telah memulai penyuntikan vaksin booster untuk tenaga kesegaran bersama dengan menggunakan vaksin Moderna. Vaksinasi pertama ditunaikan terhadap tenaga kebugaran di Rumah Sakit Umum Pusat Nasional Dr. Cipto Mangunkusumo (RSCM), Jakarta, Jumat (16/7).
Sebanyak 50 Guru Besar FKUI dan sejumlah dokter mendapatkan vaksinasi di RS tersebut. Pelaksanaan vaksinasi ini ditinjau segera oleh Menteri Kesehatan RI Budi Gunadi Sadikin dan Wakil Menteri Kesehatan dr. Dante Saksono Harbuwono.
Menkes Budi mengatakan yang divaksinasi pertama kali ini adalah para senior Guru Besar berasal dari Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. Dengan demikian, perihal selanjutnya diinginkan mampu diikuti oleh tenaga kesegaran lainnya tanpa ragu.
”Harapan kita terkecuali para senior ini yakin untuk dapat menerima vaksin booster atau vaksin yang ketiga dengan Moderna ini, semestinya para juniornya, murid-muridnya juga bisa mengikuti (divaksinasi) dengan segera. Jadi harapan saya segera para Nakes ini diberikan booster yang ketiga untuk mampu merawat mereka agar mereka bisa bekerja bersama lebih tenang,” katanya usai meninjau pelaksanaan vaksinasi di RSCM.
Selanjutnya, vaksinasi bagi tenaga kesehatan lainnya bisa segera dilakukan. Menkes menilai pelaksanaan vaksinasi booster untuk tenaga kebugaran ini bakal lebih gampang mengingat tempat kerja mereka ada di fasilitas layanan kesehatan.
”Kebetulan Nakes itu kan kerjanya di sarana kebugaran jadi relatif selayaknya jauh lebih mudah. Saya memandang (vaksinasi) tempo hari itu sekitar 7 minggu atau 8 minggu telah bisa selesai 1,5 juta, aku harapkan kali ini bisa lebih cepat selesai dikarenakan kan cuma satu kali suntik,” katanya.
Prof. Aman Pulungan, tidak benar satu Guru Besar FKUI yang selesai divaksinasi booster mengaku tidak merasakan efek apapun. Ia meyakini vaksinasi booster dengan vaksin moderna ini mampu tingkatkan kekebalan imunitas tubuh.
”Saya benar-benar yakin bersama dengan vaksin Moderna, (vaksinasi) yang pertama dan ke-2 itu dengan Sinovac platformnya inactivated virus, jika ini memakai Moderna bersama platform berbeda. Jadi saya rasa ini yang paling baik,” ucap Prof. Aman.
Vaksin Moderna pakai platform mRNA-1273 yang berisi gen pengkode protein antigen milik virus corona model baru bernama Spike.
Ia mengimbau kepada seluruh tenaga kesegaran untuk segera divaksinasi ketiga, apalagi untuk virus varian Delta ini diperlukan imunitas kuat, terutama waktu menghadapi pasien positif COVID-19 secara langsung.
”Karena kami ini frontliner untuk Nakes menjadi kita pasti seharusnya lebih terlindungi karena langsung berhadapan dengan pasien positif COVID-19. Jadi jika aku rekomendasikan semua Nakes jangan ragu-ragu sesegera bisa saja jika ada kesempatan untuk dapat diimunisasi yang ketiga,” katanya.
Baca juga : Kemenkes Pastikan Kaki Bengkak yang Dialami ASN Kotamobagu Tak Terkait Vaksin