JAKARTA — Pemerintah menilai Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) yang diterapkan sepanjang bulan lalu turut memengaruhi dinamika aktivitas konsumsi masyarakat. Hal ini menyusul rilis Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat laju inflasi pada Juli 2021 sebesar 1,52 persen (yoy).
Kepala Badan Kebijakan Fiskal (BKF Kementerian Keuangan Febrio Kacaribu mengatakan, laju inflasi inti sedikit melambat menjadi 1,40 persen (yoy), koreksi tipis dibandingkan angka Juni 2021 sebesar 1,49 persen (yoy). Kebijakan PPKM Level 4 di beberapa daerah berdampak penurunan aktivitas ekonomi dan tingkat permintaan masyarakat, terutama pada kelompok komoditas jasa.
“Pemberlakuan PPKM dalam rangka pengendalian pandemi Covid-19 memengaruhi dinamika aktivitas konsumsi masyarakat dalam level yang terjaga,” ujarnya dalam keterangan resmi seperti dikutip Selasa (3/8).
Tercatat harga emas perhiasan yang turun cukup tajam juga menjadi faktor penyumbang turunnya angka inflasi inti pada Juli ini. Adapun beberapa kelompok pengeluaran menggambarkan perlambatan, seperti rekreasi, kesehatan dan perawatan jasmani, sedangkan kelompok keperluan rumah tangga dan sandang masih relatif stabil, kelompok pendidikan naik tipis seiring dimulainya tahun ajaran baru.
Inflasi volatile food, mencapai 2,97 persen, naik dari angka Juni 2021 sebesar 1,60 persen. Pergerakan harga pangan didorong oleh kenaikan harga aneka bumbu, seperti cabai rawit, cabai merah, dan bawang merah. Adapun penyebabnya faktor cuaca pada masa pergantian musim. Dari sisi lain, penurunan harga terjadi pada produk unggas dan beras.
Kebijakan pengendalian harga pangan terus dilakukan melalui beberapa cara. Mulai dari ketersediaan pasokan dan stabilisasi harga (KPSH) komoditas beras, upaya pengendalian harga pangan hortikultura melalui pemetaan produksi panen, dan dukungan kelancaran distribusi antardaerah. Dari sisi permintaan, pemerintah tetap memberikan bansos pangan untuk menjaga daya beli masyarakat, terutama kelompok miskin dan rentan.
Inflasi administered price juga mengalami sedikit peningkatan mencapai 0,61 persen (yoy) dari angka Juni sebesar 0,49 persen (yoy). Hal ini dipengaruhi oleh peningkatan harga rokok kretek filter karena transmisi kenaikan cukai, sedangkan Kelompok transportasi secara tahun ke tahun mengalami peningkatan inflasi karena faktor deflasi yang lebih dalam pada Juli 2020.