Jakarta (ANTARA) – Kepala Kepolisian RI (Kapolri) Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo dalam rapat bersama Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Papua, di Jayapura, Kamis, membahas kesiapan PON XX Papua, menekankan terkait pengendalian COVID-19.
“Protokol kesehatan pencegahan dan penanggulangan COVID-19 serta vaksinasi bagi semua pihak terkait, harus dilaksanakan,” kata Sigit dikutip dari keterangan pers Divisi Humas Polri.
Pada rapat yang juga dihadiri Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto, Sigit mendorong Forkopimda Papua untuk berperan aktif dalam menyelesaikan arena (venue) atau lokasi pelaksanaan pesta olahraga empat tahunan tersebut.
Menurut mantan Kabareskrim Polri itu, terdapat 44 venue PON di empat kabupaten/kota yang disiapkan.
“Saat ini sudah kurang dari satu bulan menuju pelaksanaan PON XX, masih terdapat berbagai permasalahan dalam venue PON XX. Hal ini akan menghambat proses pelaksanaan PON. Forkopimda harus berperan aktif untuk membantu menyelesaikan permasalahan yang ada,” kata Sigit.
Dengan diselenggarakannya PON XX di Papua, kata Sigit, akan mendorong pertumbuhan perekonomian di wilayah tersebut yang dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat setempat.
“Pelaksanaan PON XX akan mendorong pertumbuhan ekonomi di Papua pada kuartal II 2021 ekonomi Papua dengan pertambangan dan penggalian sebesar 13,14 persen, sedangkan tanpa pertambangan dan penggalian sebesar 2,81 persen,” ujar Sigit.
Namun, Sigit mengingatkan, di tengah pandemi COVID-19, perekonomian Indonesia mulai tumbuh sebesar 7,07 persen. Sementara, peningkatan produksi komoditas emas dan tembaga cukup signifikan menyebabkan pertumbuhan ekonomi Papua dengan pertambangan dan penggalian tumbuh positif sejak kuartal IV 2020. Pertumbuhan ekonomi Papua tanpa pertambangan dan penggalian tumbuh sebesar 2,8 persen.
Kapolri juga mengimbau kepada forkopimda di Jayapura untuk memperhatikan penanganan dan pengendalian COVID-19, terkait dengan pelaksanaan PON XX.
Menurut Sigit, dalam penyelenggaraan tersebut tetap harus menerapkan protokol kesehatan (prokes) yang ketat.
Dengan diterapkannya prokes yang disiplin, ujar Sigit, pelaksanaan PON XX akan berjalan lancar dan kesehatan masyarakat dari SARS-CoV-2 dapat terjamin.
“PON XX Papua sukses dan lancar, investasi aman, pertumbuhan ekonomi meningkat, Papua semakin maju dan modern, masyarakat sehat dan sejahtera,” kata Sigit.
Pada sisi lain, lanjut Sigit, kabupaten/kota penyelenggaraan PON, yaitu Kota Jayapura, Kabupaten Jayapura, Kabupaten Merauke, Kabupaten Mimika, dan Kabupaten Keerom, sampai saat ini memiliki kasus aktif tertinggi di Papua.
Oleh sebab itu, Sigit mengatakan perlu adanya upaya bersama dengan seluruh pihak untuk menekan laju persebaran COVID-19 di Papua, khususnya di kabupaten/kota penyelenggara PON XX Papua.
Ia menjabarkan, tingkat keterisian tempat tidur rumah sakit (BOR) di Papua menempati peringkat 14 nasional sebesar 41 persen, mengalami penurunan sebesar 11 persen dari dua minggu sebelumnya 52 persen.
Isolasi terpusat (isoter) yang ada saat ini sebanyak 14 lokasi dengan kapasitas 810 tempat tidur.
“Ini perlu menjadi perhatian empat kabupaten/kota yang memiliki kasus aktif tinggi, namun belum memiliki isoter. Upaya menggeser isolasi mandiri ke isoter perlu dilakukan secara maksimal dengan bantuan pemda, tokoh masyarakat dan tokoh daerah,” ujar Sigit.
Sigit menambahkan, vaksinasi sebagai salah satu upaya menekan laju pertumbuhan COVID-19 yang harus diperhatikan serius forkopimda.
Menurut Sigit, Pemerintah memberikan perhatian khusus terkait memenuhi kebutuhan vaksin di Papua, khususnya di wilayah yang menyelenggarakan PON.
Pemerintah, kata Sigit, memberikan perhatian khusus kepada Papua dengan memenuhi kebutuhan dosis vaksin untuk kota/kabupaten penyelenggara venue PON XX Papua yang dikirimkan pada tanggal 15 sampai dengan 18 Agustus 2021 sebanyak 485.200 dosis.
“Vaksinasi Papua harus mencapai 32.423 dosis per hari untuk mencapai target nasional 2,3 juta dosis per hari, bagi wilayah yang menjadi venue PON XX Papua harus dilakukan akselerasi terutama untuk untuk mencapai 100 persen dosis pertama,” ujar Sigit pula.