JAKARTA – Mabes Polri sudah mendapat informasi tentang tewasnya pimpinan Mujahidin Indonesia Timur (MIT) Poso Ali Ahmad alias Ali Kalora, Sabtu (18/10).
Ali Kalora ditembak mati saat bersama seorang anggotanya Jaka Ramadhan saat terlibat baku tembak dengan TNI-Polri yang tergabung dalam Satgas Madago Raya di Kabupaten Parigi Moutong, Sulawesi Tengah.
“Kami sudah mendapatkan informasi terkait itu,” kata Kadiv Humas Polri Irjen Argo Yuwono di Jakarta.
Namun, pernyataan resmi terkait kematian Ali Kalora akan disampaikan langsung oleh Kapolda Sulteng Irjen Rudy Sufahriadi di lokasi.
Argo menyebut Kapolda Rudy sedang menuju tempat kejadian perkara (TKP) yang menempuh jarak sekitar 100 km dari Kota Palu.
“Malam ini infonya Kapolda akan konpers,” ucap dia
Dia menyebut Mabes Polri juga tengah menunggu informasi resmi dari Kapolda Sulteng terkait kronologis baku tembak yang menewaskan pimpinan MIT Poso yang masuk Daftar Pencarian Orang (DPO) itu.
Sebelumnya dikabarkan baku tembak antara Satgas Madago Raya dengan kelompok DPO teroris Poso kembali terjadi, Sabtu.
Kontak tembak itu menewaskan dua orang teroris Poso, salah satunya adalah Ali Kalora dan seorang anggotanya bernama Jaka Ramadhan.
“DPO diduga Ali Kalora dan Jaka Ramadhan, saat ini dalam perjalanan menuju TKP,” kata Danrem 132 Tadulako Brigjen TNI Farid Makruf.
Menurut dia, bau tembak terjadi Sabtu (18/09) sekitar pukul 17.20 WITA, di Pegunungan Desa Astina, Kecamatan Torue, Kabupaten Parigi Moutong.
Sebelumnya pasukan TNI-Polri yang tergabung dalam Satgas Madago Raya juga menembak mati tiga DPO MIT Poso, Minggu (11/72021) dan Sabtu (17/7), sehingga tersisa 6 orang buronan lagi.
Dengan kabar tewasnya dua Ali Kalora dan Jaka, Satgas Madago Raya tinggal memburu empat orang DPO lainnya, yakni Askar alias Jaid alias Pak Guru, Nae alias Galuh alias Mukhlas, Rukli, dan Suhardin alias Hasan Pranata.
Sumber: jpnn.com