Site icon Info Vaksi Covid-19

Waspada Pneumonia, Kemenkes Minta Semua Jajaran Kesehatan Siaga

Kenali Berbagai Jenis Imunisasi Pneumonia

Fokusaja.com – Kementerian Kesehatan (Kemenkes) telah memberikan perintah kepada seluruh stafnya untuk tetap waspada mengenai laporan dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) yang menyebutkan adanya peningkatan kasus pneumonia yang belum jelas penyebabnya, terutama pada anak-anak di China Utara. Langkah ini diambil sebagai respons terhadap Surat Edaran (SE) Nomor: PM.03.01/C/4632/2023 yang dikeluarkan, yang menyoroti kebutuhan untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap kejadian Mycoplasma Pneumonia di Indonesia. Dengan adanya instruksi ini, diharapkan semua pihak terkait dapat mengambil langkah-langkah pencegahan yang diperlukan guna melindungi masyarakat dari potensi penyebaran penyakit tersebut.

“Penerbitan surat edaran ini bertujuan mengantisipasi penyebaran pneumonia di Indonesia,” kata Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kemenkes Maxi Rein Rondonuwu lewat keterangannya, Rabu (29/11/2023).

Penyebab pasti penyakit yang menyerang sistem pernapasan masih belum diketahui dengan pasti. Namun, berdasarkan laporan epidemiologi, terjadi peningkatan sebanyak 40 persen dalam kasus mycoplasma pneumoniae. Mycoplasma merupakan penyebab umum infeksi pernapasan sebelum munculnya Covid-19.

Sejak Mei 2023, terdapat peningkatan kasus rawat jalan dan rawat inap pada anak akibat mycoplasma pneumoniae. Pada bulan Oktober 2023, meskipun angka kesakitan akibat respiratory syncytial virus (RSV), adenovirus, dan influenza sempat naik, saat ini telah mengalami penurunan.

Menghadapi situasi ini, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) melalui Direktorat Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit mengeluarkan Surat Edaran pada 27 November 2023. Dokumen ini ditujukan kepada kepala dinas kesehatan provinsi dan kabupaten/kota, direktur/kepala rumah sakit, kepala kantor kesehatan pelabuhan, dan kepala puskesmas di Indonesia.

Dalam surat edaran tersebut, Maxi (yang merilis SE) meminta kantor kesehatan pelabuhan (KKP) untuk memonitor perkembangan kasus dan situasi di tingkat global serta meningkatkan kewaspadaan dini dengan mengamati kasus dicurigai pneumonia.

Lebih lanjut, Maxi juga menekankan perlunya KKP meningkatkan pengawasan terhadap orang, termasuk awak, personel, dan penumpang, serta terhadap alat angkut, barang bawaan, lingkungan, vektor, dan binatang pembawa penyakit di pelabuhan, bandar udara, dan pos lintas batas negara, terutama dari negara yang terjangkit.

Selanjutnya, KKP dan fasilitas pelayanan kesehatan di daerah diminta untuk melakukan surveilans ketat dengan memantau peningkatan kasus di wilayah. Semua pihak diinstruksikan untuk melaporkan penemuan kasus melalui Sistem Kewaspadaan Dini dan Respon (SKDR).

Dinas kesehatan akan menindaklanjuti laporan penemuan kasus yang dicurigai mycoplasma pneumoniae dari fasilitas kesehatan dan memfasilitasi pengiriman spesimen ke laboratorium rujukan Sentinel ILI/SARI.

Terakhir, Maxi mendesak seluruh pihak untuk meningkatkan upaya promosi kesehatan melalui edukasi kesehatan, dengan tujuan meningkatkan pengetahuan masyarakat mengenai penyakit pneumonia.

Baca Juga : Simak 5 Manfaat Kunyit untuk Kesehatan

Dapatkan informasi terupdate berita polpuler harian dari fokusaja.com Untuk kerjasama lainya bisa kontak email atau sosial media kami lainnya.

Exit mobile version