The New York Times melaporkan, anak-anak yang akan divaksinasi pertama dalam setiap kelompok akan menerima dosis terendah lebih dulu, sehingga penyelenggarah dapat mengawasi efek sampingnya, sebelum memberikan dosis yang lebih tinggi kepada kelompok lainnya.
Usai bagian pertama, Moderna akan melakukan analisis sementara untuk menentukan tingkat dosis yang sesuai untuk setiap kelompok umur. Mereka yang terdaftar di bagian kedua akan menerima dosis yang dipilih melalui analisis ini atau suntikan plasebo.
Para peserta akan dipantau selama setahun setelah penyuntikan, untuk melihat efek samping, tingkat antibodi, dan kasus infeksi COVID-19.
Bancel mengatakan, saat ini sudah ada sekitar 53 juta dosis vaksin COVID-19 Moderna yang disuntikan di AS.
“Kami terdorong oleh analisis utama studi mRNA-1273 COVE fase tiga pada orang dewasa berusia 18 tahun ke atas, dan studi pediatrik ini akan membantu kami menilai potensi keamanan dan imunogenisitas kandidat vaksin COVID-19 kami dalam populasi usia muda yang penting ini,” ujarnya.
Selain itu, saat ini Moderna juga tengah melakukan uji klinis terhadap 3 ribu anak berusia 12 sampai 17 tahun. Uji klinis di kelompok remaja juga membutuhkan waktu setahun dan kemungkinan akan selesai pada bulan Juni 2022.