Info Vaksi Covid-19
  • Berita Terkini
  • Kesehatan
  • Ekonomi
  • Kamtibmas
  • Narasi Ahli
No Result
View All Result
  • Berita Terkini
  • Kesehatan
  • Ekonomi
  • Kamtibmas
  • Narasi Ahli
No Result
View All Result
Info Vaksi Covid-19
No Result
View All Result
Home Info Vaksin

Cek Fakta: Benarkah Video 48 Orang Tewas di Korsel dan 23 di Norwegia setelah Divaksin Covid-19? Simak Faktanya

Admin Fokusaja by Admin Fokusaja
5 Februari 2021
in Info Vaksin
0
Cek Fakta: Benarkah Video 48 Orang Tewas di Korsel dan 23 di Norwegia setelah Divaksin Covid-19? Simak Faktanya
0
SHARES
9
VIEWS

Cek Fakta Liputan6.com menelusuri klaim video 48 orang tewas di Korsel dan 23 di Norwegia setelah divaksin Covid-19, dengan mencari video berjudul “BERITA TERBARU HARI INI ~ 48 ORANG DIKORSEL, 23 ORANG NORWEGIA TE.WAS SETELAH DI VAKSIN CORO.NA” di YouTube.

Penelusuran mengarah pada video berjudul “BERITA TERBARU HARI INI ~ 48 ORANG DIKORSEL, 23 ORANG NORWEGIA TE.WAS SETELAH DI VAKSIN CORO.NA” yang diunggah akun YouTube CATATAN HITAM, pada, 15 Januari 2021.

Video tersebut diawali dengan tayangan tangkapan layar unggahan media sosial Facebook yang memberi informasi 48 orang meninggal setelah divaksin Covid-19, tayangan tersebut disertai dengan narasi yang sama.

Cek Fakta Liputan6.com menelusuri klaim 48 orang meninggal di Korsel setelah divaksin Covid-19 dengan menggunakan Google Search dengan kata kunci ’48 orang tewas di Korsel setelah divaksin’.

Penelusuran mengarah pada artikel bejudul “Cek Fakta: Tidak Benar 48 Orang Tewas di Korea Selatan usai Disuntik Vaksin Covid-19” yang dimuat situs liputan6.com, pada 30 Oktober 2020.

Dalam kesimpulan penelusuran artikel situs liputan6.com menyebutkan,Postingan yang menyebut ada 48 orang yang meninggal dunia akibat vaksin covid-19 di Korea Selatan adalah tidak benar. Faktanya kematian tersebut terjadi Korea Selatan dan tidak ada hubungannya dengan vaksin flu yang baru diadakan pemerintah.

 

Penelusuran dilanjutkan dengan memperhatikan cuplikan video berikutnya yang menampilkan seorang lelaki yang sedang diwawancara terkait seorang yang meninggal setelah divaksin.

Berikut narasi video lelaki tersebut:

“Saya bawa ke rumah sakit umum pake ambulans, terus sampe selasa jam. Dirawat semalam, malam selasa tuh, selasa siangnya meninggal jam 12 lewat 10 menit. Sabtunya dia disuntik vaksin di sekolah”.

Cek Fakta Liputan6.com menelusuri wawancara seorang lelaku dalam video tersebut dengan menangkap layar video untuk dijadikan bahan penelusuran menggunakan Yandex dan Google Image. Namun, tidak ditemukan situs yang mengunggah video yang identik.

Penelusuran dilanjutkan dengan menjadikan narasi seorang lelaki tersebut sebagai bahan penelusuran menggunakan Google Search dengan kata kunci ‘kematian murid usai vaksin’.

Penelusuran mengarah pada akun YouTube KOMPASTV berjudul “Polisi Menyelidiki Kasus Kematian Siswi SD Seusai Vaksin” yang dimuat pada 11 Januari 2018.

Pada detik ke 00.38 telihat kemiripan dengan cuplikan video klaim dari sisi suara dan wajah sorang lelaki yang diwawancara.

Dalam video akun YouTube KOMPASTV, terdapat cuplikan wawancara kepada seorang lelaki yang menceritakan kondisi anaknya yang meninggal dunia usai divaksin Difteri di sekolahnya. Tidak ada pembahasan tentang 48 orang tewas di Korsel setelah divaksin Covid-19.

Video tersebut diberi keterangan sebagai berikut:

“Korban mengalami panas tinggi hingga kemudian meninggal dunia di rumah sakit.

Pihak kepolisian tengah menyelidiki kasus meninggalnya siswi SD Teariza seusai mendapatkan vaksin.

Menurut orangtua korban putrinya mengalami demam tinggi setelah mendapatkan vaksin.

Korban langsung dibawa ke rumah sakit untuk perawatan dan akhirnya meninggal dunia.

Untuk memastikan penyebab kematian polisi menyaranakan agar korban di otopsi tetapi orangtua korban menolak.”

 

Pada cuplikan video berikutnya, narasi video menyebutkan 23 orang meninggal setelah divaksin corona, kemudian muncul tayangan dua orang yang sedang diwawancara oleh pembawa acara stasiun televisi.

Cuplikan video tersebut menampilkan seorang yang dipanggil Nidom menyebut vaksin menunjukkan motif ADE (Antibody-dependent-enchancement).

Penelusuran cuplikan video tersebut dilakukan dengan menangkap layar video, untuk dijadikan bahan penelusuran menggunakan Yandex dan Google Image. Namun, tidak ada situs yang mengarah pada video tersebut.

Penelusuran dilanjutkan menggunakan Google Search dengan kata kunci ‘Nidom vaksin’. Penelusuran mengarah pada artikel berjudul “Ilmuwan Bicara Vaksin Corona: Virus Bisa Lebih Ganas” yang dimuat situs kompas.tv, pada 22 Oktober 20220.

Situs kompas.tv memuat video yang identik dengan video klaim, video tersebut membahas tentang efek ADE (Antibody-dependent-enchancement)pada vaksin, video tersebut tidak membahas 23 orang meninggal setelah divaksin corona.

Video tersebut diberi keterangan sebagai berikut:

“JAKARTA, KOMPAS.TV – Ketua Tim Riset Corona dan Formulasi Vaksin dari Profesor Nidom Foundation (PNF) Chairul Anwar Nidom mengatakan 50% kegagalan dan keberhasilan pada sebuah uji klinis vaksin bisa terjadi ketika tidak ada referensi.

Covid-19 menjadi salah satu virus yang baru dan tak ada referensi sebelumnya. Bahkan percobaan pembuatan vaksin untuk virus SARS yang sudah 12 tahun silam pun belum berhasil.

“Saudara sepupunya Covid-19 ini yaitu SARS, belum berhasil dibuat vaksin. Padahal salah satu pembuat vaksin itu adalah salah satu produsen yang akan kita impor ini,” paparnya kepada KompasTV, Rabu (21/10/2020).

Pre-klinis vaksin Covid-19 yang disuntikkan kepada monyet tidak menunjukkan efek ADE (Antibody-dependent-enchancement) sebagaimana ketika vaksin virus SARS disuntikkan terhadap monyet.

Efek ADE, jelas Nidom, merupakan sebuah strategi dari virus untuk menghindari jebakan antibodi dari vaksin atau dari infeksi alam.

Padahal secara virologi, virus SARS dan Covid-19 memiliki kedekatan sekitar 80 persen.

“Itu pada waktu dilakukan uji pre klinis pada monyet, terjadi kerusakan yang parah pada paru-parunya. Itu diduga SARS mempunyai motif ADE,” jelasnya.

Bahayanya, apabila efek ADE terjadi kepada manusia, virus tersebut akan lebih ganas.

“Virus itu akan lebih ganas, karena dia masuk di dalam makrovag, bukan di dalam saluran pernapasan. Jadi kalau dia berkelit bisa masuk ke makrovag, maka dia infeksinya akan lebih parah tidak seperti yang infeksi saluran pernapasan,” lanjutnya.

Infeksi saluran pernapasan bisa terlontar melalui droplet, namun jika melalui makrovag maka bisa merusak sistem imun seseorang.

Kementerian Kesehatan memastikan proses imunisasi Covid-19 untuk tahap pertama akan dilakukan pada akhir November 2020.

Untuk membahasnya simak pembahasannya bersama Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden Dany Amrul Ichdan, Ketua Tim Riset Uji Klinis Vaksin Covid-19 Unpad Kusnandi Rusmil, Ketua Tim Riset Corona dan Formulasi Vaksin dari Profesor Nidom Foundation (PNF) Chairul Anwar Nidom, serta anggota Komisi IX DPR Fraksi PKS, Netty Prasetiyani Heryawan.”

 

Terkait dengan klaim 23 orang meninggal di Norwegia setelah divaksin corona,  Cek Fakta Liputan6.com menelusurinya dengan menggunakan Google Search dengan kata kunci ’23 orang di Noerwegia meninggal setelah divaksin’. Penelusuran mengarah pada artikel berjudul “23 Lansia Meninggal karena Efek Samping Vaksin COVID-19 Pfizer di Norwegia” yang dimuat situs Liputan6.com, pada 16 Januari 2021.

Artikel situs liputan6.com menyebutkan, Pejabat Norwegia mengatakan sebanyak 23 orang telah meninggal di negara itu dalam waktu singkat setelah menerima dosis pertama vaksin COVID-19 Pfizer.

Dari kematian tersebut, 13 orang di antaranya telah diotopsi, dengan hasil menunjukkan bahwa efek samping vaksin Pfizer mungkin menimbulkan reaksi parah pada orang tua yang lemah.

 

Admin Fokusaja

Admin Fokusaja

Related Posts

Efek Samping Langka Vaksin Astra Zeneca di Ungkap Kemenkes
Info Vaksin

Efek Samping Langka Vaksin Astra Zeneca di Ungkap Kemenkes

13 Mei 2024
Omicron BA.4-BA.5 Kebal Antibodi, Vaksin Covid Masih Efektif?
Info Vaksin

Masuk Uji Klinis Tahap 3, Vaksin Merah Putih Libatkan 4.005 Subjek dan 5 Rumah Sakit

4 Juli 2022
Omicron BA.4-BA.5 Kebal Antibodi, Vaksin Covid Masih Efektif?
Info Vaksin

Omicron BA.4-BA.5 Kebal Antibodi, Vaksin Covid Masih Efektif?

23 Juni 2022
Next Post
8 Ribu Dosis Vaksin Covid-19 Sinovac untuk Kabupaten Tangerang Tiba Awal Februari

8 Ribu Dosis Vaksin Covid-19 Sinovac untuk Kabupaten Tangerang Tiba Awal Februari

Ngotot 5 Kali Periksa, Wali Kota Batam Tetap Gagal Vaksin Covid-19

Ngotot 5 Kali Periksa, Wali Kota Batam Tetap Gagal Vaksin Covid-19

Satgas Covid-19 Sumbar Tegaskan Tak Ada Paksaan Vaksinasi

Satgas Covid-19 Sumbar Tegaskan Tak Ada Paksaan Vaksinasi

0 0 votes
Article Rating
Subscribe
Login
Notify of
guest

guest

0 Comments
Oldest
Newest Most Voted
Inline Feedbacks
View all comments

Berita Pilihan

Inpres Mendagri PPKM Mikro, Korlantas Lakukan Pengetatan Kendaraan Pengendalian COVID-19

Inpres Mendagri PPKM Mikro, Korlantas Lakukan Pengetatan Kendaraan Pengendalian COVID-19

4 tahun ago
Teken MoU dengan Kementan, Polri Siap Kawal Ketahanan Pangan

Teken MoU dengan Kementan, Polri Siap Kawal Ketahanan Pangan

4 tahun ago
Buka Lomba Orasi, Kapolri: Komitmen Polri Junjung Tinggi HAM dan Nilai Demokrasi

Buka Lomba Orasi, Kapolri: Komitmen Polri Junjung Tinggi HAM dan Nilai Demokrasi

4 tahun ago
Wamenkes: Belum Ditemukan Efek Samping Berat Vaksinasi Covid-19

Wamenkes: Belum Ditemukan Efek Samping Berat Vaksinasi Covid-19

5 tahun ago

Kategori Berita

  • Berita Terkini
  • Berita Terkini
  • Ekonomi
  • Ekonomi
  • Harweb
  • Idul Adha
  • Info Vaksin
  • Isu
  • ISU NEGERI
  • Isu Terkini
  • jaga negeri
  • Kamtibmas
  • Kamtibmas
  • Kamtibmas
  • Kesehatan
  • Kesehatan
  • Narasi Ahli
  • Nasional
  • Penanganan Covid-19
  • Penyebaran Covid-19
  • Perkembangan Vaksin
  • Tak Berkategori
  • Trending no.1 Media Sosial.
  • Vaksin Covid-19

Topik

0 komentar Berita Jawa Timur covid-19 DIVHUMAS Dr Jumadi Ekonomi Gas Air Mata Gladi Widya Satria Hasta Brata ke IV Health Info idul adha Indonesia Infografis Internasional Jawa Barat Jawa Tengah - DIY Kakorlantas Kapolri Kemendikbud Ristek kemenkes kemenkeu Kesehatan Kesehatan Mental kri nanggala-402 Masyarakat Umum Megapolitan Mental Muhamad Jumadi Nasional Pemerintah Peristiwa Persona perubahan iklim PMK Polda Jatim PPKM Darurat Regional Sumatera Tech News Tegal Terpopuler Travel vaksin vaksinasi Vaksin Corona Wakil Walikota Tegal

Pencarian

No Result
View All Result

Berita Terdepan

Pengamat Apresiasi Kakorlantas Polri Gaungkan Gerakan ‘Polantas Menyapa’ di Tanah Air: Wujudkan Budaya Tertib Lalu Lintas

Ditjen Hubdat Lakukan Rampcheck Bus di Borobudur Jelang Libur Natal dan Tahun Baru 2025/2026

Kakorlantas Perintahkan Jajaran Turun ke Lapangan Bantu Evakuasi dan Atur Arus Lalu Lintas Banjir

Polantas Semarang Evakuasi Warga dan Bantu Sopir Truk Terjebak Banjir di Kaligawe

Kakorlantas Dampingi Kapolri dalam Apel Ojol Kamtibmas di Jawa Timur

Dirjen Perhubungan Darat Cek Kesiapan Terminal Tipe A Giwangan Jelang Angkutan Natal dan Tahun Baru 2025

Berita Trending

Program “Polantas Menyapa” Dapat Apresiasi Internasional dari Datuk Haji Mohd Zaidi
Tak Berkategori

Program “Polantas Menyapa” Dapat Apresiasi Internasional dari Datuk Haji Mohd Zaidi

by doddodydod
6 November 2025
0

Jakarta – Korlantas Polri menerima kunjungan kehormatan dari Datuk Haji Mohd Zaidi Bin Haji Mohd Said asal...

Irjen Pol Agus Suryonugroho Siapkan Operasi Nataru 2025 Fokus pada Kamseltibcarlantas

Irjen Pol Agus Suryonugroho Siapkan Operasi Nataru 2025 Fokus pada Kamseltibcarlantas

5 November 2025
Irjen Pol Agus Suryo Nugroho Dorong Transformasi Layanan Publik Melalui Program “Polantas Menyapa”

Irjen Pol Agus Suryo Nugroho Dorong Transformasi Layanan Publik Melalui Program “Polantas Menyapa”

2 November 2025
Pengamat Apresiasi Kakorlantas Polri Gaungkan Gerakan ‘Polantas Menyapa’ di Tanah Air: Wujudkan Budaya Tertib Lalu Lintas

Pengamat Apresiasi Kakorlantas Polri Gaungkan Gerakan ‘Polantas Menyapa’ di Tanah Air: Wujudkan Budaya Tertib Lalu Lintas

1 November 2025
Ditjen Hubdat Lakukan Rampcheck Bus di Borobudur Jelang Libur Natal dan Tahun Baru 2025/2026

Ditjen Hubdat Lakukan Rampcheck Bus di Borobudur Jelang Libur Natal dan Tahun Baru 2025/2026

31 Oktober 2025
© Copyright FokusAja Team All Rights Reserved

No Result
View All Result
  • Berita Terkini
  • Kesehatan
  • Ekonomi
  • Kamtibmas
  • Narasi Ahli

wpDiscuz