Liputan6.com, Jakarta – Data Kementerian Kesehatan Republik Indonesia terkait perkembangan vaksinasi COVID-19 per 29 Januari 2021 pukul 18:00 WIB, menunjukkan, sebanyak 11.287 orang tenaga kesehatan (nakes) telah menerima vaksin Sinovac tahap II.
Sementara pada vaksinasi tahap pertama, tercatat hingga 405.012 orang sejak program vaksinasi COVID-19 untuk tenaga kesehatan dilaksanakan pada 14 Januari 2021. Mengapa jumlah tenaga kesehatan yang ikut vaksinasi tahap II lebih sedikit dari tahap I?
Menurut Juru Bicara (Jubir) Pemerintah untuk Vaksinasi COVID-19 dari Kementerian Kesehatan RI, dr Siti Nadia Tarmizi, perbedaan jumlah tenaga kesehatan pada vaksinasi tahap I dan II dapat disebabkan sejumlah faktor. Mulai dari waktu hingga orang yang menerima vaksin Sinovac tersebut.
Namun, satu hal yang terpenting, tidak ditemukannya kendala yang berarti selama pelaksanaan vaksinasi COVID-19 untuk tenaga kesehatan.
“Tidak ada kendala, hanya belum waktunya. Kan harus 14 hari, so far sih sama dengan vaksinasi pertama tapi kenapa angkanya berbeda ya pasti berbeda lah karena vaksinasi (tahap) II baru tiga hari,” ujar Nadia saat dihubungi Health Liputan6.com pada Sabtu, 30 Januari 2021.
Sedangkan vaksinasi COVID-19 tahap I sudah dilakukan sejak 17 hari lalu. Itu mengapa jumlah tenaga kesehatan yang divaksinasi berbeda jauh.
Selain faktor waktu yang berbeda, lanjut Nadia, faktor kondisi penerima vaksin Corona pun berpengaruh terhadap jumlah orang yang divaksinasi. Hal inilah yang dapat menyebabkan penurunan jumlah orang yang divaksinasi pada tahap I dan II.
“Ada penurunan disebabkan ada beberapa kondisi, misal ada (penerima vaksin) yang positif COVID-19, tapi ada juga yang ditunda karena tensinya naik tapi nggak banyak,” ujarnya.
Sejauh ini, jumlah vaksinasi COVID-19 tahap I dan II masih belum bisa dibandingkan karena rentang waktunya berbeda.
** #IngatPesanIbu
Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.
Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.