Fokusaja.com – Pada periode 19-25 November 2023, terjadi peningkatan dua kali lipat dalam kasus COVID-19 di Singapura. Menurut Kementerian Kesehatan Singapura (MOH), sebagian besar peningkatan tersebut dapat dikaitkan dengan subvarian Omicron EG.5 dan KH.3.
Kedua subvarian tersebut menjadi penyebab utama lonjakan kasus COVID-19 di Singapura, bahkan mencakup lebih dari 70 persen dari total kasus yang terdeteksi.
“Saat ini, tidak ada indikasi bahwa subvarian utama lebih mudah menular atau menyebabkan penyakit lebih parah dibandingkan varian lain yang beredar,” kata Kemenkes Singapura dikutip dari Channel News Asia.
Inilah Manifestasi Varian EG.5
Varian EG.5 muncul perdana pada bulan Februari 2023 dan merupakan varian turunan dari subvarian XBB omicron. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengklasifikasikan varian ini sebagai Variant of Interest.
Maria Van Kerkhove, kepala teknis WHO untuk COVID-19, menyatakan bahwa EG.5 menunjukkan peningkatan tingkat penularan, meskipun tidak lebih parah dibandingkan dengan varian Omicron lainnya.
“Kami tidak mendeteksi adanya perubahan tingkat keparahan EG.5 dibandingkan sublineage Omicron lain yang telah beredar sejak akhir tahun 2021,” ucaprnya.
Kristina K. Bryant, MD, seorang ahli penyakit menular anak di Norton Children’s Infectious Diseases, menyampaikan kepada Health bahwa pasien yang terinfeksi EG.5 sering mengalami gejala yang serupa dengan subvarian Omicron.
Gejala yang timbul akibat infeksi oleh varian EG.5 umumnya berfokus pada saluran pernapasan atas, termasuk keluhan seperti sakit tenggorokan, batuk, hidung tersumbat, dan pilek.
“Beberapa orang bahkan mengatakan mereka mengira mereka memiliki alergi,” kata Bryant. “Tapi EG.5 perlu diperhatikan. Ini adalah subvarian yang dominan.”
Gejala varian EG.5 cenderung sama dengan varian sebelumnya. Orang yang mengidap COVID-19 melaporkan berbagai gejala, mulai dari penyakit ringan hingga berat. Gejala yang paling sering dilaporkan meliputi:
- Demam atau menggigil
- Batuk
- Sesak napas atau kesulitan bernapas
- Kelelahan
- Nyeri otot atau badan
- Sakit kepala
- Hilangnya rasa atau bau baru
- Sakit tenggorokan
- Hidung tersumbat atau meler
- Mual atau muntah
- Diare
Baca Juga : Waspada Pneumonia, Kemenkes Minta Semua Jajaran Kesehatan Siaga
Dapatkan informasi terupdate berita polpuler harian dari fokusaja.com Untuk kerjasama lainya bisa kontak email atau sosial media kami lainnya.