Bupati Cilacap Tatto Suwarto Pamuji menyatakan vaksinasi menjadi bagian penting dalam percepatan penanganan Covid-19. Sayangnya, banyak hoaks yang beredar sehingga dikhawatirkan menghambat proses vaksinasi.
“Banyak berita hoaks, ini yang membuat masyarakat takut divaksinasi. Kalau kita belajar, dulu ada malaria, TBC, flu Spanyol dan lainnya, sampai hari ini vaksin-vaksin tersebut masih dibutuhkan kita. Sehingga nantinya vaksin (Covid-19) ini akan dibutuhkan kita semua,” tandas Tatto, Senin (25/1).
Seperti diketahui, belakangan muncul hoaks terkait vaksin Covid-19. Misalnya, vaksin yang disuntikkan kepada Presiden Jokowi berbeda dengan yang disuntikkan kepada masyarakat. Ada pula kabar bohong, bahwa vaksin itu menyebabkan kematian massal di sebuah tempat.
Bupati Cilacap dan istri tak divaksin Covid-19. Pasalnya, keduanya pernah dinyatakan positif Covid-19 dan dinyatakan sembuh. Selain itu, bupati juga telah berusia 65 tahun.
“Betul (tidak divaksin Covid-19),” ucap Juru Bicara Satgas Covid-19 Cilacap, M Wijaya, yang juga Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Cilacap.
Vaksinasi Covid-19 ditandai dengan penyuntikan terhadap Wakil Bupati Cilacap, Syamsul Aulia Rahman. Selain itu, beberapa pimpinan Forkopimda yang divaksin yakni Kapolres Cilacap AKBP Leganek Mawardi, Danlanal Cilacap Letkol Laut (P) Bambang Marwoto, Ketua DPRD Cilacap Taufik Nurhidayat, Sekretaris Daerah Kabupaten Cilacap Farid Ma’ruf, dan Kepala Dinas Kesehatan dr. Pramesti Griana Dewi.
Dalam pencanangan vaksinasi ini, Tim Dinas Kesehatan Kabupaten Cilacap telah menyiapkan alur pelayanan. Para calon penerima vaksin didata di meja pendaftaran dan menjalani pemeriksaan tekanan darah. Apabila memenuhi syarat, yang bersangkutan dapat divaksin dan menerima kartu vaksinasi Covid-19.