Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mengakui ada berbagai tantangan dalam menjalankan program vaksinasi COVID-19 untuk kelompok lansia. Salah satunya pengaruh hoax atau kabar bohong yang bisa mengurangi minat para lansia untuk divaksinasi.
Direktur Kesehatan Keluarga Kemenkes, Erna Mulati, menjelaskan bahwa para tenaga kesehatan perlu menyiapkan waktu yang lebih dalam memberikan edukasi pada kelompok lansia. Tujuannya agar mencegah ketakutan-ketakutan yang keliru terkait vaksinasi.
“Kita memahami sekali bagaimana dengan kondisi para lansia. Banyak hal yang harus jadi fokus perhatian kita, antara lain adanya perasaan mereka yang mudah dipengaruhi oleh berita-berita tidak benar,” kata Erna dalam konferensi daring yang disiarkan Direktorat Kesehatan Keluarga Kemenkes, Selasa (23/2/2021).
“Tentunya nanti ini akan berdampak terhadap demand dari para lansia terkait dengan vaksinasi,” lanjutnya.
Diharapkan ada juga peran keluarga yang mendampingi lansia selama proses vaksinasi. Keluarga dapat membantu lansia menyiapkan syarat-syarat vaksinasi, memberikan informasi yang benar, dan turut memantau kondisi usai vaksinasi.
“Di sisi lain kita juga melihat bahwa para lansia sangat bervariasi kondisinya. Tentunya perlu pendekatan khusus, peran keluarga agar mendampingi lansia baik pada saat dilakukan screening maupun saat vaksinasi,” pungkasnya.
Simak Video “Polemik Vaksinasi yang Dibayang-bayangi Kematian“
[Gambas:Video 20detik]
(fds/naf)